PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) menggelar Malam Resepsi Peringatan Hari Jadi Sumatera Barat (Sumbar) ke-80 di Auditorium Gubernuran, Rabu (1/10/2025).
Acara dihadiri Gubernur Mahyeldi Ansharullah, jajaran pimpinan DPRD Sumbar, anggota DPD dan DPR RI daerah pemilihan Sumbar, kepala daerah se-Sumbar, pimpinan instansi vertikal, tokoh masyarakat, alim ulama, hingga bundo kanduang.
Dalam sambutannya, Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa meski usia Sumbar telah mencapai 80 tahun, semangat untuk terus relevan dengan perkembangan zaman harus tetap dijaga.
“Usia mungkin bertambah, namun Sumbar harus senantiasa relevan dengan zaman, menopang manusia-manusia yang bernaung di dalamnya,” ujarnya.
Mahyeldi menyebut Sumbar memiliki modal besar berupa kekayaan alam, adat budaya, serta sumber daya manusia, di mana 3,5 juta dari 5,9 juta penduduk adalah generasi muda produktif.
“Modal saja tidak cukup, kita harus bekerja, kita harus bergerak bersama membangun Sumbar yang lebih mandiri,” katanya.
Ia juga memaparkan sejumlah kebijakan strategis, seperti alokasi 20 persen anggaran untuk pendidikan, 10 persen untuk pertanian, hilirisasi produk pertanian, pengembangan energi terbarukan, hingga penciptaan entrepreneur baru.
Sejumlah prestasi juga telah diraih, antara lain penghargaan Provinsi Terinovatif dari Kemendagri, Nirwasita Tantra dari KLHK, Adinata Syariah, hingga Satyalencana Pembangunan di bidang pertanian.
Gubernur menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam menghadapi tantangan global, mulai dari krisis pangan, energi, hingga iklim.
“Kami butuh DPRD, Forkopimda, pemerintah kabupaten/kota, ASN, dunia usaha, akademisi, tokoh agama dan adat, generasi muda, serta doa seluruh masyarakat. Kami butuh semua orang,” ucap Mahyeldi.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumbar, Drs. H. Muhidi, MM, dalam sambutannya menegaskan bahwa 80 tahun perjalanan Sumbar merupakan hasil daya tahan kolektif yang bersumber dari falsafah hidup masyarakat Minangkabau.
Dia menekankan pentingnya falsafah “Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah” (ABS-SBK) sebagai fondasi yang membuat Sumbar mampu bertahan di tengah perubahan zaman.
“Selama ABS-SBK tetap hidup dalam kehidupan kita sehari-hari, InsyaAllah Sumatera Barat akan bertahan, tumbuh menjadi provinsi yang unggul, maju, dan berkarakter,” kata Muhidi.
Acara yang mengusung tema Bersama-sama Membangun Sumbar yang Sejahtera dan Maju ini menjadi momentum refleksi perjalanan 80 tahun Sumatera Barat sekaligus ajakan untuk memperkuat kebersamaan demi masa depan daerah yang lebih baik. (rdr/adpsb)

















