JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Dokter spesialis andrologi lulusan Universitas Airlangga, Christian Christoper Sunnu, Sp.And mengungkapkan stres bisa berdampak memengaruhi kualitas sperma terkait kesuburan laki-laki.
“Kalau laki-laki itu stres, terutama stres yang jangka panjang ya, kronis, lebih dari 6 bulan itu sangat berbahaya,” kata dokter Christian Christoper, dalam acara diskusi kesehatan di Jakarta, Selasa.
Dokter yang berpraktik di EKA Hospital BSD itu mengatakan stres dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar level hormon kortisol dan prolaktin yang berbahaya karena menekan hormon kesuburan, seperti hormon perangsang folikel (FSH), hormon luteinizing (LH), dan testosteron.
Tiga hormon tersebut, lanjut Christian adalah kunci untuk kesuburan, di mana testosteron berfungsi sebagai ereksi, FSH untuk pembentukan sperma, serta LH untuk pembentukan testosteron, hormon itu semua saling berkaitan.
“Kalau kortisol tinggi, prolaktin tinggi, otomatis testosteron rendah, FSH rendah, LH juga rendah,” tutur dia.
Christian juga mengungkapkan bahwa penurunan kualitas sperma dipengaruhi karena kurangnya waktu tidur atau begadang.

















