LIFESTYLE, RADARSUMBAR.COM – Jika kamu takut dengan resiko kerugian saat trading crypto, maka kamu bisa mengambil langkah metode investasi jangka panjang.
Hal ini tentunya memiliki resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan trading. karena dalam investasi jangka panjang, fluktuasi harga tidak terlalu berpengaruh.
Investasi cryptocurrency telah menjadi salah satu pilihan populer di era digital. Banyak investor pemula yang mulai melirik aset digital ini sebagai sarana untuk membangun kekayaan jangka panjang. Zerebro koin bisa jadi alternatif pilihan untuk investasi jangka panjang.
Namun sebelum membeli dan melakukan investasi, maka langkah awal yang harus kamu lakukan adalah melakukan analisa. Jika kamu harus mencari semua berita crypto sebagai bahan analisa fundamental terkait perkembangan crypto secara global.
Terdapat beberapa aplikasi crypto yang telah teregulasi di Indonesia, salah satunya Pintu yang menyediakan fitur terlengkap, biaya trading rendah, serta variasi token yang banyak lebih dari 320+ token sehingga cocok untuk investor pemula maupun trader aktif dan professional.
Lima Cara Investasi Crypto
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan ketika kamu ingin investasi crypto, diantaranya adalah:
1. Strategi HODL (Hold On for Dear Life)
Salah satu strategi paling populer dalam investasi crypto jangka panjang adalah HODL. Istilah ini merujuk pada tindakan membeli aset crypto, kemudian menyimpannya untuk waktu yang lama tanpa memperdulikan pergerakan harga jangka pendek.
Filosofi di balik HODL adalah keyakinan bahwa aset crypto tertentu, seperti Bitcoin atau Ethereum, akan meningkat nilainya seiring perkembangan teknologi blockchain dan adopsi global.
Investor hanya perlu memilih aset crypto yang memiliki fundamental kuat, lalu menyimpannya dalam jangka waktu bertahun-tahun.
Meski harga bisa mengalami penurunan drastis dalam periode tertentu, tren jangka panjang sering menunjukkan pertumbuhan. Kunci dari HODL adalah kesabaran dan keyakinan terhadap potensi jangka panjang aset digital.
Dengan strategi ini, pemula bisa menghindari stres akibat volatilitas harian dan berfokus pada tujuan investasi jangka panjang.
2. Diversifikasi Portofolio Crypto
Seperti pepatah investasi klasik, “jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang.” Prinsip ini juga berlaku dalam dunia crypto. Diversifikasi portofolio artinya menyebarkan modal ke beberapa jenis aset crypto agar resiko bisa ditekan.
Misalnya, seorang investor tidak hanya membeli Bitcoin, tetapi juga menambahkan Ethereum, Solana, Cardano, atau stablecoin untuk menjaga kestabilan nilai investasi.
Diversifikasi sangat penting karena tidak semua koin memiliki performa yang sama. Ada kalanya Bitcoin turun, tetapi altcoin tertentu justru mengalami kenaikan signifikan.
Dengan portofolio yang beragam, pemula bisa lebih aman dari kerugian besar ketika salah satu aset mengalami penurunan drastis.
Selain itu, diversifikasi juga memberikan kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari berbagai proyek blockchain dengan inovasi berbeda. Namun, penting untuk diingat bahwa diversifikasi bukan berarti membeli banyak koin sembarangan.
3. Menggunakan Dollar Cost Averaging (DCA)
Bagi pemula yang khawatir dengan volatilitas harga crypto, strategi Dollar Cost Averaging (DCA) bisa menjadi solusi tepat.
DCA adalah metode investasi di mana seseorang membeli aset crypto secara rutin dengan jumlah dana yang sama, misalnya setiap minggu atau setiap bulan, tanpa memperdulikan harga pasar saat itu.
Dengan DCA, investor tidak perlu menebak kapan harga crypto sedang murah atau mahal. Pembelian rutin membuat harga rata-rata dari aset yang dimiliki cenderung lebih stabil dibanding membeli sekaligus dalam jumlah besar. Strategi ini sangat cocok bagi pemula yang tidak ingin stres memantau grafik harga setiap hari.

















