JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (DPP IKM), Andre Rosiade, menyambangi enam perantau Minang asal Pesisir Selatan yang menjadi korban salah tangkap aparat saat aksi unjuk rasa pada Jumat (29/8/2025).
Para korban sempat ditahan selama tiga hari sebelum akhirnya dibebaskan. Sebagai bentuk kepedulian, Andre menyerahkan santunan masing-masing Rp5 juta kepada korban.
Santunan ini diharapkan dapat meringankan beban para perantau yang mengalami tekanan fisik maupun psikis akibat peristiwa tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP IKM, Braditi Moulevey Rajo Mudo, turut menyampaikan keprihatinannya atas kejadian yang menimpa para perantau. Ia menegaskan bahwa pihaknya sejak awal telah mengingatkan perantau Minang agar tidak terjebak dalam kericuhan aksi.
“Tentu sangat kita sayangkan. Namun saat ini korban yang ditangkap aparat itu sudah bebas. Sekali lagi, kami dari DPP IKM sangat menyayangkan hal ini terjadi,” kata Braditi, Kamis (4/9/2025).
Ia juga menilai peristiwa salah tangkap ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi aparat keamanan. Menurutnya, pengamanan aksi seharusnya tidak sampai menimbulkan korban di luar peserta demonstrasi.
“Kami sangat yakin dan percaya bahwa perantau Minang dan masyarakat luas bisa menjaga kedamaian di tengah dinamika politik dan sosial.”
“Namun dengan adanya insiden ini, saya sangat prihatin dan tak ingin kejadian serupa di masa yang akan datang terulang lagi,” tambahnya.

















