JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Cacingan masih menjadi tantangan kesehatan yang mengancam tumbuh kembang anak Indonesia. Survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencatat prevalensi penyakit ini rata-rata mencapai 28 persen di 181 kabupaten/kota.
Data Kemenkes juga menunjukkan, secara global terdapat 642,7 juta kasus cacingan pada 2021. Di Indonesia, jenis cacing yang paling banyak menyerang adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), dan cacing cambuk (Trichuris trichiura).
Infeksi parasit ini bisa menimbulkan gejala mulai dari nyeri perut, anemia, hingga malnutrisi. Pada anak, kondisi tersebut berisiko mengganggu tumbuh kembang dan menurunkan konsentrasi belajar.
Untuk menekan prevalensi, pemerintah menjalankan program pemberian obat cacing massal sebanyak dua kali dalam setahun, khususnya di daerah endemis.
Program ini ditujukan untuk memutus siklus penularan sekaligus melindungi anak-anak dari dampak jangka panjang penyakit cacingan.





















