JAKARTA, RADARSUMBAR.COM — Pemerintah menargetkan pembangunan dan renovasi tiga juta rumah sebagai bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto.
Program ini bertujuan mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi masyarakat di seluruh Indonesia.
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, mengatakan pembangunan masif di sektor perumahan akan menjadi solusi atas persoalan kepemilikan dan kelayakan hunian.
“Program perumahan ini akan memberikan efek menyelesaikan ketimpangan secara masif. Karena itu sejak awal Satgas mengusulkan pembangunan sektor perumahan yang masif.”
“Dan itu sudah menjadi janji kampanye: 1 juta rumah di desa, 1 juta di kota, dan 1 juta di pesisir,” kata Fahri dalam Diskusi Publik bertajuk “Rumah untuk Semua: Strategi Pemerintah Mempercepat Akses Hunian Layak” di Jakarta, Rabu (6/8).
Berdasarkan data pemerintah, saat ini terdapat 9,9 juta keluarga yang belum memiliki rumah (backlog kepemilikan), serta 26,9 juta keluarga lainnya tinggal di rumah yang tidak layak huni (backlog kelayakan).
Fahri menjelaskan, terdapat tiga langkah prioritas dalam mewujudkan program tersebut, yakni renovasi 2 juta rumah di desa, pembangunan 1 juta rumah baru di kota melalui kemitraan strategis dengan sektor swasta, serta penataan kawasan pesisir.
“Ternyata di desa, orang perlu renovasi. Maka di dalam program yang sudah disetujui Kementerian Keuangan itu kami taruh 2 juta (rumah) untuk direnovasi,” ujarnya.
Sementara itu, untuk pembangunan rumah di kawasan perkotaan, Fahri menyoroti tingginya harga tanah sebagai kendala utama.
“Harga tanah di kota sudah tidak masuk akal, sehingga masyarakat kini berpindah ke pinggiran untuk mendapatkan hunian yang layak,” ujarnya. (rdr/pco)

















