JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukanlah lembaga pendidikan bergaya militer, melainkan program pendidikan berbasis karakter dan kedisiplinan yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu.
“Pendidikan militer tidak ada di sini. Ini pendidikan karakter, bukan pendidikan bergaya militer,” kata Agus usai menutup kegiatan retret Kepala Sekolah Rakyat tahap pertama di Markas Resimen Arhanud 1/Faletehan, Jakarta, Jumat (20/6).
Agus menjelaskan bahwa penggunaan fasilitas militer hanya bersifat fungsional, sebagai sarana untuk membentuk kedisiplinan dan tanggung jawab para calon kepala sekolah. Menurutnya, kerja sama dengan TNI dilakukan karena institusi militer memiliki budaya disiplin yang kuat, namun tidak dimaksudkan untuk menerapkan pendekatan atau doktrin militer dalam pendidikan.
“Memang yang punya kesatuan, kedisiplinan, dan kebutuhan seperti itu adalah tentara, jadi kita berkolaborasi. Tapi kalau ini disebut pendidikan militaristik, saya tegaskan itu tidak benar,” tegasnya.

















