PADANG, RADARSUMBAR.COM – Aroma tak sedap kembali tercium dalam perjalanan kompetisi Liga 1 musim ini. Kali ini, dugaan intervensi sistematis mencuat setelah manajemen Semen Padang FC melaporkan sejumlah kejanggalan dalam pertandingan kontra PSIS Semarang, 17 April lalu.
Tak main-main, mereka menduga klub kebanggaan Urang Awak itu sengaja ditargetkan untuk degradasi, seiring munculnya Bhayangkara Presisi Lampung FC sebagai calon “wakil baru” Sumatera di Liga 1.
Senin (21/4), penasihat tim Andre Rosiade dan CEO PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP) Win Bernadino langsung mendatangi kantor PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta.
Kunjungan ini bertujuan untuk menyampaikan laporan resmi terkait dugaan kecurangan dan ketidakadilan yang dialami timnya, khususnya di sisa lima laga krusial musim ini.
Mereka disambut langsung oleh Direktur PT LIB Sadikin Aksa, bersama jajaran petinggi lainnya. Sadikin mengapresiasi langkah manajemen Semen Padang FC yang memilih menyuarakan aspirasi secara langsung.
Namun, di balik diplomasi formal, Andre Rosiade menegaskan bahwa pihaknya merasa telah berulang kali dizalimi secara sistematis.
“Dalam satu pertandingan saja, kami kehilangan delapan pemain inti karena sanksi dan akumulasi kartu. Pertandingan melawan PSIS Semarang menjadi puncaknya.”
“Dua gol kami dianulir secara kontroversial. Ini bukan hanya soal kekalahan, tapi soal keadilan,” ujar Andre, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI.
Menurutnya, ada skenario yang mulai terbaca di balik dinamika kompetisi Liga 1. Semen Padang FC diduga menjadi “korban” dalam peta besar rotasi klub yang diuntungkan secara lokasi dan strategi.

















