PARITMALINTANG, RADARSUMBAR.COM – Bupati Padang Pariaman, Sumatera Barat, John Kenedy Azis meminta warga dan jajaran dinas pendidikan di daerah itu untuk membatasi penggunaan gawai (telepon pintar) pada anak guna menjaga kesehatan, perkembangan, dan keseimbangan anak.
“Gawai dapat merusak kesehatan dan karakter anak, padahal mereka adalah tumpuan harapan kita,” kata John Kenedy Azis di Parit Malintang, Selasa.
Ia menyadari bahwa penggunaan gawai memiliki sisi positif, namun perangkat teknologi tersebut juga memiliki dampak negatif yang harus dikendalikan agar tidak merusak kesehatan dan karakter anak.
Oleh karena itu, John meminta orang tua untuk membatasi penggunaan gawai pada anak mereka dan juga melarang jajaran dinas pendidikan memberikan tugas yang mengharuskan siswa mencari referensi lewat internet. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan anak terhadap perangkat elektronik.
“Untuk mencari materi pembelajaran pada usia SD dan SMP, seharusnya tidak melalui gawai, melainkan menggunakan buku-buku seperti yang dilakukan oleh generasi sebelumnya yang banyak di antaranya berhasil,” tegasnya.
Ia juga melarang siswa SD dan SMP membawa gawai ke sekolah untuk menghindari pengaruh buruk teknologi di lingkungan pendidikan.
Penggunaan gawai, lanjutnya, seharusnya dimulai pada usia SMA, di mana anak-anak mulai memahami manfaat perangkat teknologi tersebut.
Menurut Bupati, menyayangi anak tidak hanya melalui pemberian harta, tetapi dengan penuh kasih sayang, perhatian, dan keterlibatan langsung dalam aktivitas mereka, seperti bermain bersama atau membantu mereka mengerjakan tugas sekolah.

















