PASAMAN, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, menargetkan produksi biji kakao (Theobroma cacao) mencapai 13.213 ton pada tahun 2025. Biji kakao menjadi salah satu produk unggulan hasil pertanian daerah yang terus didorong untuk berkembang.
Bupati Pasaman, Sabar AS, menyampaikan bahwa pihaknya terus mendorong petani untuk meningkatkan luas lahan tanam dan perawatan kakao, sehingga produksi dapat terus meningkat dan petani semakin sejahtera. “Dinas Pertanian menargetkan produksi kakao 13.213 ton pada tahun ini, setelah pada 31 Desember 2024 lalu tercatat total produksi mencapai 12.954 ton,” ujarnya di Lubuk Sikaping, Rabu.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Pasaman, Tjatur Supriadi, mengungkapkan bahwa produksi biji kakao terus mengalami peningkatan sejak triwulan II hingga IV tahun lalu. Kenaikan ini dipengaruhi oleh harga jual yang semakin menguntungkan petani. “Harga biji kakao kering saat ini berkisar Rp140.000 hingga Rp150.000 per kilogram, yang mendorong petani untuk meningkatkan produksi mereka,” kata Tjatur.
Saat ini, luas tanam kakao di Kabupaten Pasaman mencapai 18.838 hektare dengan produksi rata-rata 882 kilogram per hektare. “Tahun ini, kita targetkan produksi kakao mencapai 13.213 ton, mengingat banyak petani yang meningkatkan luas lahan tanam kakao karena harga yang menguntungkan,” tambah Tjatur.

















