PAINAN, RADARSUMBAR.COM – Satuan Pol PP dan Damkar Pesisir Selatan mengakui saat ini kekurangan jumlah pos dan mobil damkar. Akibatnya, mobil terlambat datang untuk memadamkan satu rumah dan delapan ruko yang terbakar di Nagari Padang XI Punggasan, Kecamatan Linggo Sari Baganti, Kamis (26/12/2024) malam.
Kepala Satuan Pol PP dan Damkar Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Zulkifli, mengatakan bahwa seharusnya satu kecamatan punya satu pos dan satu mobil damkar karena minimal waktu tempuh mobil damkar ke lokasi kebakaran maksimal 7 menit. Sementara itu, mobil damkar baru tiba di lokasi kebakaran di Nagari Padang XI Punggasan itu 12 menit setelah kebakaran terjadi sebab jarak tempuh dari Pos Damkar Balai Selasa ke lokasi sekitar 17 km.
Zulkifli mengatakan bahwa di Pesisir Selatan hanya ada empat pos damkar untuk melayani 15 kecamatan di kabupaten itu. Keempat pos itulah Pos Induk Damkar Painan, Pos Damkar Kambang, Pos Damkar Balai Selasa, dan Pos Damkar Tapan. Tiap pos tersebut memiliki satu mobil damkar.
Untuk menyiasati kurangnya jumlah pos damkar, Zulkifli mengusulkan kepada tiap pemerintah nagari, terutama nagari yang jauh dari pos damkar, untuk membeli pompa air portabel. Ia menyebut bahwa pompa air portabel tersebut efektif untuk memadamkan kebakaran di nagari karena kekuatan semprotan airnya cukup kuat dan jangkauannya jauh.
Yang lebih penting, katanya, jika tiap nagari punya pompa air portabel, pemadaman api bisa cepat dilakukan. Sementara itu, jika menunggu mobil damkar tiba, ia khawatir pemadaman api terlambat dilakukan bila lokasi kebakaran jauh dari pos damkar.
“Berdasarkan prosedur operasi standar, tujuh menit setelah kebakaran terjadi, air sudah ditembakkan ke bangunan yang terbakar. Kalau lebih lama daripada itu, dikhawatirkan bangunan dan isinya habis terbakar,” ujarnya di Painan, Jumat (27/12/2024).
Jika terjadi kebakaran, kata Zulkifli, pompa-pompa air portabel di tiap nagari bisa dikerahkan untuk memadamkan kebakaran bersama-sama. Dengan begitu, api cepat padam.

















