SAWAHLUNTO, RADARSUMBAR.COM – Kota Sawahlunto, Sumatera Barat mendapatkan surplus beras 5.218,63 ton dari Januari hingga November 2024, cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat hingga September 2025 serta mendukung ketahanan pangan regional.
Penjabat Wali Kota Sawahlunto Fauzan Hasan, di Sawahlunto, Selasa menyampaikan surplus beras tersebut tidak hanya memastikan ketersediaan pangan, tetapi juga mendorong Pemkot agar merancang strategi untuk mempertahankan pencapaian itu di tahun-tahun mendatang.
Dari catatan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sawahlunto, diketahui produksi gabah kering giling (GKG) selama periode sekarang mencapai 17.106,73 ton dengan rendemen 63 persen, setara dengan 10.777,24 ton beras, melebihi konsumsi warga yang tercatat sebesar 5.558,61 ton.
Keberhasilan ini didorong oleh empat kecamatan, dengan Talawi menyumbang hampir 60 persen produksi gabah, yaitu 10.336,90 ton. Kecamatan lainnya—Barangin, Lembah Segar, dan Silungkang—menopang sisanya, dengan produktivitas rata-rata 5,50 hingga 5,95 ton per hektare.
Kepala DKP3 Heni Purwaningsih menyebut pengelolaan lahan yang tepat, dukungan infrastruktur, dan kerjasama antara pemerintah dan petani menjadi formula kuat yang mendorong pencapaian surplus.
Surplus ini terpantau menjaga stabilitas harga pangan di Sawahlunto. Contohnya dari pendapat salah seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Barangin yakni Herlina yang merasa lebih tenang dengan ketersediaan beras.

















