JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Ikatan Keluarga Minang (IKM) Jakarta dinilai memiliki peran strategis untuk memajukan dan mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), baik ranah maupun rantau.
Hal tersebut diutarakan oleh Kepala Dinas Koperasi (Kadiskop) dan UKM Sumatera Barat (Sumbar), Endrizal dalam Talk Show Festival Rantau Batuah yang digelar di Plaza Timur Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Minggu (15/12/2024) lalu.
“Ada dua model Diskop UKM Sumbar dalam mengembangkan UMKM. Pertama, mendorong mereka berkembang, di sisi lain perlu bahan baku.”
“Maka, kami harapkan, khususnya Jakarta sebagai penyedia bahan baku untuk diproduksi di Padang, seperti kain sulaman, kalau bisa menyatu dengan Jakarta, mendukung sehingga harganya lebih murah,” katanya.
Setelah diproduksi di Ranah, maka yang menjadi masalah pelaku usaha, kata Endrizal, adalah pemasaran.
Aspek pemasaran inilah yang dipegang kembali oleh perantau di Jakarta agar bisa menyebar ke mana-mana, sehingga bisa saling menguntungkan antara Ranah dan Rantau.
“Tugas pemerintah adalah menjembatani antara ranah dan rantau, sehingga semuanya bisa mendapatkan bahan baku yang murah dan penjualan lebih banyak sekaligus harga jual kembalinya naik sedikit,” katanya.
Di sisi lain, katanya, rantau meningkat perekonomiannya dengan menyediakan bahan baku yang tidak didapatkan di ranah.
“Kemudian membeli produk ini sedikit mahal, tapi banyak. Apalagi di Jakarta yang merupakan sentra galeri di manapun provinsi di Indonesia, termasuk luar negeri, sehingga ini menguntungkan kerjasamanya,” katanya.
Pihaknya membangun jembatan hati dalam bentuk bisnis, tapi kalau dalam bentuk sosial tidak menguntungkan, namun sosial menjadi bisnis.
“Kami dorong ini kebutuhan-kebutuhan yang kami sampaikan mohon disediakan oleh para perantau,” ujarnya.
Selanjutnya, produk yang dihasilkan, baik pertanian, perindustrian yang memang butuh pemasaran, jadi kami sebagai penghubung agar terdorong IKM ini menyatu.
“Sehingga, rasanya ranah dan rantau bisa tacelak jika ditingkatkan ke dalam bisnis. Jika orang per orang akan sulit (berkembang), maka ada organisasi yang namanya IKM.”
“Sehingga Ranah juga punya organisasi apa yang dibutuhkan. Di sisi lain, ada pemerintah dari tingkat pusat ke daerah, itu yang kami coba hubungkan,” katanya.
Dirinya melihat optimisme dan semangat tersebut dari DPW IKM Jakarta yang saat ini dikomandoi oleh Braditi Moulevey Rajo Mudo.
“Maka ini perlu saya lihat tokoh muda sekarang, pak Levi semangatnya luar biasa, semangat ini cukup untuk kita mendorong ekonomi dan rantau.”
“Sebagai organisasi dan pribadi kami berharap secara pribadi disampaikan ke kampung halaman, jangan para perantau ini membuat produk yang ia sukai saja, namun mampu melihat aspek pasar,” katanya.

















