PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Provinsi Sumatera Barat menyiapkan data digital perumahan rawan bencana berbasis nagari atau desa.
“Kita sudah melakukan pendataan rumah rawan bencana secara digital berbasis nagari, rencananya segera diluncurkan. Peran utamanya tetap di BPBD, kami selaku sektor perumahan berkolaborasi,” kata Kepala Dinas Perkimtan Sumbar, Rifda Suriani, di Bukittinggi, Rabu.
Ia mengatakan hal itu pada Seminar dan Simulasi Table Top Exercise (TTX) Ancaman Bencana Gempa Bumi dan Longsor Sektor Perumahan di Bukittinggi.
Ia mengatakan data digital itu lahir karena belum optimalnya layanan pascabencana di Sumbar selama ini. Kemudian dilakukan proyek perubahan dengan Strategi Peningkatan Kerja Layanan Pascabencana melalui Digitalisasi Data Rumah di Kawasan Rawan Bencana Berbasis Nagari (Desa) di Sumbar.
Selanjutnya, proyek percontohan kegiatan pendataan berbasis digital ini dilakukan di dua kelurahan di Kota Bukittinggi, yakni Kelurahan Belakang Balok dan Kelurahan Bukik Cangang Kayu Ramang. Kedua kelurahan ini dipilih karena berada di kawasan Ngarai Sianok yang terancam gempa dan longsor akibat Sesar Sianok.
Ia mengatakan, pendataan secara digital ini tak hanya terkait data rumah rawan bencana berbasis nagari, tapi juga data aspek keselamatan, baik jumlah penduduk beserta kepala keluarga (KK), hingga titik koordinat rumah yang valid di kawasan bencana.
“Nanti ada dashboard tersendiri yang terhubung langsung dengan OPD terkait, sehingga pengisian data bisa melalui kajian dan kolaborasi,” katanya.

















