AROSUKA, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat memperluas jangkauan pelayanan Keluarga Berencana (KB) yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka stunting di daerah setempat.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Solok Maryeti Marwazi di Solok, Ahad, mengatakan pada tahun ini Kabupaten Solok melalui DPPKBP3A mendapat bantuan alat laparaskopi dari anggaran DAK Fisik.
Bantuan tersebut sangat membantu dalam pelayanan KB khususnya untuk meningkatkan pelayanan KB MKJP yaitu teknik bedah untuk Metode Operasi Wanita (MOW).
Selain itu, ia menyebutkan jika dilihat dari tren hasil survei nasional terkait stunting, prevalensi stunting di Kabupaten Solok mengalami penurunan dari 40,1 persen pada tahun 2021 menjadi 24,2 persen pada tahun 2022 dan 25,4 persen tahun 2023.
Keberhasilan ini berkat peran semua OPD terkait yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai dari tingkat kabupaten sampai ke tingkat nagari, serta peran tim pakar (dr SpA, SpOG, ahli gizi, psikolog) pada AKS (audit kasus stunting), dan tak kalah penting peran mitra sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS).
Maryeti mengatakan bahwa sebelumnya TPPS telah menggelar rapat koordinasi bersama mitra BAAS dan faskes dalam rangka peningkatan pelayanan KB untuk percepatan penurunan stunting di Kabupaten Solok.

















